Picture
Surabaya - Ketika saya duduk di sudut sebuah Cafe tjap Duyung,saya mencoba mengamati sekitar...
Saya sangat suka untuk mengamati setiap orang yang saya temui,saya banyak mengamati orang lalu lalang dan duduk di dalam Cafe ini...
Entah kenapa, hal paling menarik yang membuat saya terpaku adalah: entah mengapa, nyaris setiap orang yang saya temui tampak begitu terpaku pada sesosok benda berbentuk persegi, dan berwarna hitam yang sepertinya kini telah menjadi bagian dari pop-kultural masyarakat kita...

Sebuah benda persegi dgn berbagai merk dagang,benda yang lazim disebut Smart Phone atau Qwerty Phone... Sebuah benda yang seolah menjadi perangkat wajib setiap individu,bukan hanya mereka bahkan tangan kanan saya tampak menggenggam erat-erat benda persegi ini...Saya berusaha untuk merefleksikan benda persegi ini melalui pikiran saya, saya berpikir...
"Hmmmm... Smart phone yang hanya sebesar genggaman tangan ini,mampu membius setiap pemakainya untuk terpaku pada layar perseginya..."

Saya tidak akan membahas orang untuk menjadikan objek pemikiran saya,karena saya sendiri tampak begitu larut pada benda ini. Saya sadari, saya begitu terpaku pada benda ini,setiap saat... Setiap detik... Saya selalu merindukan dentingan kecil yang berbunyi di 'Benda Persegi' saya ini... Terkadang saya berpikir kita sebagai individu memilih untuk meng 'gila' kan diri kita dengan tertawa sendiri menatap layar si Smart Phone,sedih sendiri tanpa alasan, bahkan tidak jarang kita marah-marah sendiri menatap layar persegi yang kecil itu...

Wow... Itu sangat luar biasa karena sebuah benda kecil ternyata mampu membantu kita untuk mengkomunikasikan emosi kita... Tapi apakah betul itu yang terbaik? Mengingat manusia adalah makhluk sosial,yang wajib dan harus bertemu individu lainnya untuk dapat sekedar meluapkan emosi, berbicara, dan bercanda secara nyata, langsung, face to face dan tanpa 'kurir'...

Setiap orang termasuk saya, seolah-olah merasa dunia berhenti berputar, n jungkir balik,ketika fitur Internetnya di 'rebut' paksa dari kita, dan kita dipaksa 'puasa' Online oleh provider yg 'X'tra 'L'emot... Dunia diciptakan untuk berputar untuk menjaga keseimbangan... Dunia kita berjalan mengikuti rotasi Bumi, dan waktu... Sebuah benda persegi tidak akan menghentikan dunia kita, dan menjungkirbalikkan dunia kita...

Suatu bentuk Ketergantungan kah atau Kebutuhan kita kah untuk selalu Online?
Kenyataannya 2 hari tanpa akses, Dunia saya masih ttp berputar, dan tampak indah ketika saya memilih untuk menyimpan si persegi di saku saya, dan menjalani hari tanpa terpaku pada layarnya.

"Jalannya Dunia bukan tergantung pada Objek,tapi tergantung pada Individu yg seharusnya memanfaatkan Objek itu dgn bijak, dan bukan dimanfaatkan oleh Objek"


Have a Blessings Day O:)



-Erwin Poedjiono Tirtosari-


Dikoetip dari toelisan saia sendiri di Boekoe-Wadjah milik saia: http://www.facebook.com/notes/rwin-poedjiono-tirtosari/dunia-jungkir-balik-tanpa-internet/10150105020883426




Leave a Reply.